Dreams: 2014

Senin, 17 November 2014

GIZI

A. PENGERTIAN GIZI
Zat gizi (Nutrients): ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya (menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan).
Nutrisi atau gizi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan. (id. Wikipedia)
Ilmu Gizi dan Ilmu Gizi Olahraga :
ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan makanan dan minuman terhadap kesehatan tubuh manusia agar tidak mengalami penyakit gangguan gizi, dimana gangguan gizi sendiri adalah sebuah penyakit yang diakibatkan oleh kurangnya zat-zat vitamin tertentu sehingga mengakibatkan tubuh kita mengalami gangguan gizi.

Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.[1] Sayangnya makanan sekarang bisa dibilang hampir sedikit sekali gizi yang dikandungnya. Contohnya: banyak sekali penggunaan bahan kimia seperti pestisida pada sayur - sayuran biarpun proses penanamannya organik tapi tidak luput dari yang namanya pestisida, sedangkan untuk buah - buahan sekarang serba import, buah yang diimport membutuhkan kurang lebih 1 bulan dalam proses distribusinya itu menyebabkan kandungan gizi dalam buah - buahan juga berkurang.
ilmu yang mempelajari hubungan antara pengelolaan makanan dengan kinerja fisik yang bermanfaat untuk kesehatan, kebugaran, pertumbuhananak serta pembinaan prestasi olahraga.
Penelitian di bidang nutrisi mempelajari hubungan antara makanan dan minuman terhadap kesehatan dan penyakit, khususnya dalam menentukan diet yang optimal. Pada masa lalu, penelitian mengenai nutrisi hanya terbatas pada pencegahan penyakit kurang gizi dan menentukan standard kebutuhan dasar nutrisi pada makhluk hidup. Angka kebutuhan nutrisi (zat gizi) dasar ini dikenal di dunia internasional dengan istilah Recommended Daily Allowance (RDA).
B. TUJUAN
Tujuan mempelajari ilmu gizi olahraga adalah memahami hubungan nutrisi, gaya hidup,dan kinerja fisik.
C. MACAM-MACAM  ZAT GIZI
Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).[1] Pada proses fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbon dioksida menjadi karbohidrat.
Protein
Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
Lemak
Lemak (bahasa Inggris: fat) merujuk pada sekelompok besar molekul-molekul alam yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (contohnya A, D, E, dan K), monogliserida, digliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid) dan lain-lain.
Lemak secara khusus menjadi sebutan bagi minyak hewani pada suhu ruang, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair, yang terdapat pada jaringan tubuh yang disebut adiposa.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.
Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
D. KLASIFIKASI ZAT GIZI
Makro:- Karbohidrat- Protein- Lemak
Mikro:- Vitamin- Mineral- Air 
E. FUNGSI ZAT GIZI
Memberi energi- karbohidrat, lemak dan protein
Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh- protein, mineral dan air (zat pembangunMengatur proses tubuh- protein, mineral, air dan vitamin
F. AKIBAT GANGGUAN GIZI TERHADAP FUNGSI TUBUH
Akibat Gizi Kurang:
pertumbuhan
produksi tenaga
pertahanan tubuh
struktur dan fungsi otak
perilaku
Penyakit gangguan gizi yang pertama kali ditemukan adalah scorbut pada tahun 1497 atau lebih populer kita kenal dengan penyakit sariawan. Pada waktu itu Vasco da Gama dalam pelayarannya menuju Indonesia telah kehilangan lebih dari separuh anak buahnya yang meninggal akibat penyakit ini.[rujukan?] Baru pada permulaan abad XX para ahli kedokteran dapat memastikan bahawa penyakit ini diakibatkan karena kekurangan vitamin C.
G. 4 SEHAT 5 SEMPURNA
Slogan 4 Sehat 5 Sempurna dicetuskan oleh Prof.Poerwo Soedarmo yang dikenal sebagai bapak gizi Indonesia pada tahun 1950. Slogan ini mengacu ke slogan "Basic Four" dari Amerika. "Basic Four" ini diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat.
Komposisi 4 sehat 5 sempurna adalah sebagai berikut:
Makanan Pokok
Makanan pokok yaitu makanan yang menjadi sumber energi dalam tubuh. Dalam hal ini yang termasuk makanan sumber energi adalah makanan yang kaya akan karbohidrat seperti nasi, jagung, gandum, kentang, oat, serta umbi-umbian.
Lauk Pauk
Lauk pauk adalah makanan utama pendamping makanan pokok. Lauk pauk berfungsi sebagai sumber zat pembangun untuk tubuh. Makanan lauk pauk banyak yang mengandung protein misalnya seperti telur, daging, ikan, tahu dan tempe.
Sayur-Sayuran
Sayuran yang baik untuk kesehatan tubuh adalah sayuran yang berwarna hijau karena sayuran ini mengandung banyak vitamin, serat, dan protein nabati yang sangat berguna bagi kesehatan, seperti bayam, tomat, terong, dan lainnya.
Buah-Buahan
Buah-buahan kaya akan vitamin yang berperan untuk kesegaran dan kesehatan tubuh. Selain itu buah-buahan juga mengandung mineral dan serat yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Susu
Dalam rumusan makanan 4 sehat 5 sempurna ini, susu merupakan makanan pelengkap, dalam artian susu tidak wajib ada, namun akan lebih baik jika dapat melengkapi dengan susu.
Sumber :
http://id.wikipedia.org
Sunita A, SusiragS, Moesijanti S, 2002. Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
    

Selasa, 04 November 2014

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Sihir dan Manusia Serigala

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Sihir dan Manusia Serigala serta sinopsisnya
download file dalam bentuk format powerpoint

Kamis, 30 Oktober 2014

Makalah Evaluasi Belajar dan Pembelajaran



Disini saya akan memposting makalah evaluasi belajar dan pembelajaran, bisa di download dalam format word, silahkan di download !!! semoga bermanfaat yaaaa :)




KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Evaluasi dalam Pembelajaran”
 Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk itu kami mengaharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan dan disempurnakan.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.


                                                                        Terawas, 18 Oktober 2014


                                                                        Penyusun


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..............................................................................  ii
DAFTAR ISI .................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ..................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................... 1
C.     Tujuan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian Evaluasi ............................................................... 3
B.     Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran ............................ 4
C.     Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran ........................................ 6
D.    Teknik Evaluasi ........................................................................ 8
E.     Syarat-syarat Penyusunan Evaluasi Pembelajaran ................ 14
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ............................................................................ 17
B.     Saran ............................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan sub sistem yang sangat di butuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini hanya akan dibicarakan masalah evaluasi pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian Evaluasi Pembelajaran ?
2.      Apakah fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran ?
3.      Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran ?
4.      Bagaimana teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran ?
5.      Apa syarat-syarat umum penyusunan Evaluasi Pembelajaran ?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran ?
2.      Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran ?
3.      Untuk mengetahui saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran ?
4.      Untuk mengetahui teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran ?
5.      Untuk mengetahui syarat-syarat Umum Evaluasi Pembelajaran ?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI, 1996 : 272). Sedangkan Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto (2004 : 1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Nurgiyantoro (1988 : 55) menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ia lebih lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran dan tes meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika masalah evaluasi pendidikan dibicarakan. Dengan demikian, evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya diandingkan dengan suatu tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979:3).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sitematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

B.     Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran
1.      Fungsi Evaluasi
Fungsi evaluasi pembelajaran sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
a.    Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta didiknya.
b.    Memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai (Sudijono, 2006:12).
c.    Membuat kebijaksanaan dan keputusan.
d.   Menilai hasil yang dicapai para belajar.
e.    Memperbaiki materi dan program pendidikan.
2.      Tujuan Evaluasi
Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami oleh para peserta didik setelah meraka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Serta menghimpun informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemejuan, taraf perkembangan, taraf pencapaian kegiatan belajar peserta didik.
Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :
a.    Untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan.
b.    Untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan peserta didik dalam mengikuti program pendidiakan sehingga dapat dicari dan ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
c.    Untuk mengetahui kemajuan hasil belajar peserta didik.
d.   Mengetahui potensi yang dimiliki siswa.
e.    Mengetahui hasil belajar siswa
f.     Mengadakan seleksi.
g.    Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa
h.    Memberikan bantuan pemilihan jursan
i.      Memberikan motivasi belajar
j.      Mengetahui efektifitas guru
k.    Mengetahui efisiensi mengajar guru
l.      Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat.

C.    Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
1.      Jenis evaluasi berdasarkan tujuannya
a.       Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
b.      Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c.       Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d.      Evaluasi Formatif
Evaluasi Formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar dan mengajar.
e.       Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan siswa




D.    Teknik Evaluasi
Dalam proses evaluasi dikenal ada dua teknik, yaitu teknik tes dan non-tes.
1.    Teknik Tes
Dalam teknik tes, maka bentuk instrumen yang digunakan adalah soal-soal atau pertanyaan-pertanyaan, latihan khusus atau alat lainnya guna mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, bakat (kemampuan), sikap dan minat seseorang.
Bentuk-bentuk tes dalam evaluasi antara lain adalah :
a.    Tes objektif
b.    Tes Subjektif
Bentuk tes objektif ada beberapa macam, antara lain adalah :
1)      Tes benar salah (true false test)
2)      Tes pilihan ganda (multiple choice tes)
3)      Tes menjodohkan atau mencocokkan (matching)
4)      Tes melengkapi kalimat (Completion Test)
Bentuk tes subjektif ada beberapa macam, antara lain adalah :
1)    Tes uraian panjang (essay)
2)    Tes pertanyaan secara lisan
3)    Tes pertanyaan pendek

2.    Teknik Nontes
a.       Skala bertingkat (rating scale)
Skala menggambarkan suatu nilai yang berbentuk angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau penggambaran kepribadian seseorang disajikan dalam betuk skala.





Contoh :
Bagaimanakah pendapat Anda tentang penerapan kurikulum 2013 untuk SMA ?
Pilihan jawaban
1.      Sangat tidak setuju
2.      Tak setuju
3.      Biasa
4.      Setuju
5.      Sangat setuju
b.      Kuesioner (questionair)
Kuesioner (questionair) dikenal dengan sebagai angket. Kuesioner ialah sebuah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya.
c.       Wawancara (interview)
Wawancara (interview) ialah suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya jawab sepihak. Wawancara dapat dilakukan dua cara yaitu wawancara bebas dan wawancara terpimpin.

E.     Syarat-syarat Umum Evaluasi
1.      Kesahihan
Kesahihan menggantikan kata validitas (validity) yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan dapat diterjemahkan pula sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrumen evaluasi atau tes, dan tidak terhadap instrumen itu sendiri (Gronlund, 1985 : 57)
2.      Keterandalan
Syarat umum yang juga sama pentingnya dengan kesahihan adalah keterandalan evaluasi. Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, yakni tingkat kepercayaan bahwa suatu instrumen evaluasi mampu memberikan hasil yang tepat (Arikunto, 1990 : 18). Selain itu, Gronlund (1985 : 86) juga mengemukakan bahwa keterandalan menunjuk kepada konsistensi (keajegan) pengukuran yakni bagaimanakah konsistensi skor tes atau hasil evaluasi lain yang berasal dari pengukuran yang satu ke pengukuran yang lain. Dengan kata lain, keterandalan dapat kita artikan sebagai tingkat kepercayaan keajegan hasil evaluasi yang diperoleh dari suatu instrumen evaluasi.
3.      Kepraktisan
Dalam memilih tes dan instrumen evaluasi yang lain, kepraktisan merupakan syarat yang tidak dapat diabaikan. Kepraktisan evaluasi terutama dipertimbangkan saat memilih tes atau instrumen evaluasi lain yang dipublikasikan oleh suatu lembaga. Kepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang ada pada instrumen evaluasi baik dalam mempersiapkan, menggunakan, menginterpretasikan/ memperoleh hasil, maupun kemudahan dalam menyimpannya.















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembealajaran. Pengukuran yang dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang dimaksud di sini adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara kualitatif. Evaluasi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses pengumpulan dan pengolahan data.
Terdapat beberapa teknik, jenis-jenis, dan syarat-syarat penyusunan evaluasi pembelajaran yang dapat di lakukan dan diperhatikan oleh pendidik dalam melakukan evaluasi pembelajaran.

B.     Saran
Dalam melakukan evaluasi pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-syarat dalam penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik evaluasi pembelajaran yang sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.


DAFTAR PUSTAKA


Drs. Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta
Drs. Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung : CV. Yrama Widya
Dr. Dimyati, Drs. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
PT Rineka Cipta